Tuesday, April 3, 2007

Cangkem Turahe Ketua KNKT

Mencla-Mencle Membantah Pernyataannya Sendiri

TV Australia, Nine Network dalam berita edisi 1 April 2007 memberitakan pernyataan Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi soal penyebab kecelakaan pesawat Garuda. Menurut Tatang, ada percekcokan antara pilot dan co pilot sesaat sebelum Garuda 200 celaka 7 Maret 2007.

Sehari sesudahnya (2 April 2007), Tatang membantah telah mengeluarkan pernyataan tersebut. Pejabat kita ini beralasan soal penyebab kecelakaan adalah kerja investigator yang tentu saja hasilnya belum bisa diekspos ke publik. Bahkan dia menuduh TV Australia itu telah memelintir pernyataannya. Ketua KNKT ini berharap dapat bertemu dengan wartawan yang mewawancarainya untuk membuktikan pernyataannya.

Pejabat kita satu ini jelas menunjukkan cangkem turahe. Bagaimana mungkin dia menuduh sebuah media memelintir pernyataannya. Sementara di sisi lain dia mengakui telah diwawancarai TV Australia. Apa lagi namanya selain mencla-mencle? Memang kita dapat menuduh TV Australia sengaja merekayasa pernyataan tersebut dengan tujuan membangun opini public di negerinya? Terlebih ada beberapa pejabat kedutaan besar Australia yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.

Menurutku asumsi itu adalah asumsi yang cukup naïf. Sebuah media massa tentu tidak mungkin mengorbankan kredibilitasnya hanya dengan merekayasa sebuah pernyataan. Bisnis media adalah bisnis kepercayaan dan kredibilitas. Semakin kredibel berita yang diturunkan, masyarakat akan mempercayai media yang bersangkutan. Benar-benar konyol jika sebuah media mau merusak susu kredibilitas sebelanga dengan nila rekayasa pernyataan yang cuma setitik.

Perkembangan teknologi informasi juga memungkinkan kita sebagai publik untuk memverifikasi tayangan berita TV Australia ini. Bagi yang berlangganan TV Kabel mungkin melihat secara langsung berita tersebut. Atau bagi yang sering browsing dapat mendownload berita tersebut via internet. Pemirsa yang setia dengan televisi swasta kita juga dapat menikmatinya dalam berita-berita yang mereka tayangkan. Semuanya jelas sekali memperlihatkan bahwa ketua KNKT memang mengeluarkan statemen tersebut?

Lalu mengapa dia mengeluarkan bantahan yang demikian keras? Mungkin saja ini terkait dengan status informasi yang dia sampaikan. Hasil penyelidikan KNKT atas sebuah kecelakaan transportasi dapat digolongkan sebagai informasi yang tidak bisa dibuka pada publik. Bila ketua KNKT membuka informasi itu maka dia melakukan sebuah pelanggaran. Makanya dia mati-matian membuat bantahan.

Jika memang ketua KNKT yakin dia tidak mengeluarkan pernyataan itu. Artinya, TV Australia melakukan rekayasa, dia dapat membuktikannya lewat mekanisme ombudsman media. Ombudsman media dimungkinkan untuk memeriksa seluruh catatan redaksi termasuk rekaman wawancara wartawan dengan sumber berita. Dari pemeriksaan tersebut, ombudsman dapat menentukan apakah berita yang diturunkan sebuah media benar atau tidak.

Bila Ketua KNKT menempuh cara ini dapat saja menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, akan memulihkan kredibilitasnya seandainya dalam pemeriksaan ombudsman, TV Australia terbukti melakukan rekayasa. Tapi sebaliknya, akan mempermalukan dirinya andai pernyataan itu benar adanya.

Cangkem Turahe Faisol
UK, 2 April 2007
2.00 dinihari
Membunuh aktu ketika nggak bisa tidur

No comments: