Saturday, June 7, 2008

Antara Isu BBM dan FPI

Kata BBM dan pemberitaan media. FPI mnjadi berita utama setelah menyerbu massa AKKBB yang berdemo di Monas, Minggu 1 Juni 2008. Sebelumnya berta media dihiasi soal BBM. Mulai pro-kontra kenaikan, kebijakan menaikkan harga BBM dan aksi mahasiswa yang menolaknya.

Ada sinyalemen kasus FPI hanya dijadikan sarana unuk mengalihkan isu. Entah benar atau tidak sinyalemen ini, pemerintah memang mendapat keuntungan dari perubahan isu di media. Pemerintah sedikit bisa bernapas lega stelah dijadikan sasaran tembak aksi mahasiswa. Ada blessing in disguisse di sini. Aku berpendapat, pemerintah tidak memiliki kesengajaan utuk mengalihkan isu. Tapi ada berka yang tak sengaja mereka dapatkan.

Media juga tidak salah ketika mengalihkan isu. Peristiwa Monas 1 Juni2008 begitu aktual. Pasti, media lebih memperhatikan hal yang lebih baru. Apalagi isu ini tak kalah besarnya dengan isu kenaikan BBM. Salah satu pertimbangan media dalam mengangat berita adalah kebaruan selain besarnya dampak peristiwa bagi masyarakat.

Pemerintah pasti berkepentingan untuk memelihara isu FPI ini agar soal BBM pelan-pelan hilang dari media. Seminggu ke depan, isu FPI masih menguasai pemberitaan media. Isu yang muncul adalah pembubaran FPI, penuntasan kasus Monas, perlawanan FPI, dan aksi balasan terhadap FPI.

Pengusung isu BBM terutama mahasiswa tampaknya harus lebih bersabar. Aksi dalam minggu ini nampaknya akan terasa sedikit ”sia-sia”. Media lebih nyaman mem”blow up” isu FP. Apalagi media memang lebih suka isu BBM segera hilang dari media.

Mahasiswa tampaknya harus ”tiarap” dulu sambil berkonsolidasi. Minggu depan, ketika isu FPI ini mereda, mahasiswa dapat mengambil momentum dengan aksi yang lebih kreatif dan massif. Ini hanya persoalan timing dan menciptakan momentum belaka.

No comments: